Kenapa Harus Menjaga Keperawanan dan Keperjakaan

Bunda Bijak pasti prihatin saat mendengar berita maupun penelitian yang menyatakan bahwa banyak sekali pelajar dinegara kita yang sudah tidak perawan atau perjaka lagi. Bahkan ada daerah yang mewacanakan agar dilakukan tes keperawanan/keperjakaan pada saat pendaftaran sekolah.

Seiring dengan majunya sarana telekomunikasi, transfer budaya dari seluruh penjuru dunia semakin meningkat pesat. Termasuk budaya seks bebas yang diadopsi remaja-remaja kita dari kebudayaan negara barat. Keperawanan dan keperjakaan saat ini sudah menurun nilai kesakralannya, bahkan banyak anak muda yang justru mempertanyakan, kenapa keperawanan/keperjakaan karus dijaga ?

Menjaga keperawanan dan keperjakaan sebenarnya tidak hanya terkait dengan norma atau budaya yang dianut oleh sebagian besar bangsa kita tapi lebih dari itu punya manfaat kesehatan yang besar. Dokter J. Thomas Fitch dalam buku Questions Kids Ask About Sex, yang diterbitkan ANDI, Kamis (23/12/2010) mengatakan ada sejumlah alasan yang baik mengapa remaja harus menjaga keperawanan atau keperjakaannya. Adapun alasan tersebut antara lain:
  1. Belum adanya kesiapan secara mental dan psikologis apabila seorang  remaja hamil atau menghamili orang lain .
  2. Adanya ancaman Infeksi Menular Seksual (IMS) yang kemingkinan besar ditularkan dari pasangan
  3. Menjaga keperawanan atau keperjakaan adalah cara yang 100 persen efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit infeksi seks.
  4. Beberapa penyakit menular seksual bisa menyebabkan kemandulan akibat kerusakan pada saluran indung telur. Hal ini bisa membuat seseorang mustahil untuk hamil kelak.
  5. Ancaman penyakit IMS akibat human papillomavirus (HPV) bisa mengakibatkan kanker leher rahim.
  6. Masalah emosional akhirnya menjadi lebih labil
  7. Seks bebas bisa mempengaruhi hubungan pernikahan di masa depan.
  8. Sebagian besar remaja, khususnya perempuan tidak menilai dirinya menjadi lebih baik setelah terlibat kegiatan seks.
  9. Remaja yang aktif secara seksual cenderung lebih mudah depresi, terlibat minuman keras, merokok dan narkoba.
  10. Berhubungan seks terlalu dini bisa mempengaruhi reputasi serta hubungan dengan orangtua.
  11. Dua dari tiga remaja yang melakukan hubungan seks menyatakan penyesalan dan berandai-andai jika ia mau menunggu hingga waktu yang tepat.
Sumber: detikhealth

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More