Kemenangan Tim sepakbola Malaysia tidak lepas dari peran tangan dingin sang pelatih K. Rajagobal. Dibawah asuhannya tim kesebelasan Malaysia berhasil menyabet gelar bergengsi tim sepakbola negara-negara ASEAN.
Pria berambut putih dan keturunan ‘keling’ India tersebut merupakan pelatih otodidak. sebelum melatih Tim Nasional Malaysia Rajagobal mengawali karirnya sebagai penarik becak di Medan. Profesi penarik becak sudah dijalaninya sejak dia berusia 16 tahun. Karena himpitan ekonomi Rajagobal kecil memutuskan untuk membantu perekonomian kedua orangtuanya. Bapaknya berprofesi sebagai tukang parkir di pusat pertokoan di kota Medan. Sedangkan Ibunya seorang ibu rumah tangga biasa yang sibuk mengurus adik-adiknya yang berjumlah 9 orang.
Profesi penarik becak Rajagobal pada akhirnya harus berakhir karena datangnya ancaman dari Pemda Kota Medan yang akhirnya menghapuskan becak untuk digantikan dengan sarana transportasi yang lebih canggih yaitu Bentor atau becak motor.
Selama beberapa hari Rajagobal sangat menderita karena tidak memiliki penghasilan. Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja susah apalagi untuk membantu ibu dan kesembilan adik-adiknya.
Dibalik gelap terbitlah terang. Demikianlah sebuah pepatah mengatakan. Dalam mencari jati dirinya Rajagobal muda bertemu dengan rombongan topeng monyet. Awalnya Rajagobal acuh saja melihat rombongan tersebut. Namun, lama kelamaan hatinya tertarik ketika menyaksikan pertunjukan rombongan tersebut beraksi disaksikan oleh ratusan pengunjung di pasar Medan.
Ketertarikan Rajagobal kepada rombongan seniman tersebut berawal ketika dia memperhatikan bagaimana dia patuh atas perintah majikannya. Bagaimana mungkin hewa sekecil itu bisa memahami permintaan dari tuannya. Sambil berpikir itulah Rajagobal dikagetkan oleh salah seorang anggota rombongan sang menjulurkan sebuah topi meminta sumbangan kepadanya.
Karena tertarik maka Rajagobal menghampiri pimpinan rombongan topeng monyet tersebut untuk dilibatkan dalam tim rombongannya. Posisi Rajagobal awalnya adalah sebagai asisten penabuh gendang. Karena masih keturunan India, maka sangat mudah baginya menciptakan irama pukulan gendang yang merdu. Bahkan saking merdunya monyet-monyet yang diiringinnya maunya menari dan bergoyang terus.
Berbulan-bulan Rajagobal menempati posisi sebagai pemukul gendang sehingga semakin membuatnya terkenal dikalangan juragan topeng monyet. Suatu ketika sebuah rombongan topeng monyet yang lebih besar dan maju tertarik akan pukulan gendang si Rajagopal sehingga memutuskan untuk membajaknya dan memintanya pindah bekerja kepadanya.
Kesempatan emas seperti ini segera saja disambar oleh Rajagopal dengan catatan harus diberikan posisi yang lebih baik. Juragan topeng monyet akhirnya setuju dan mengangkatnya sebagai asisten pelatih. Jabatan sebagai asisten pelatih dilakuinya dengan cepat, yaitu hanya dua bulan saja. Berikutnya Rajagopal dipercaya penuh untuk memimpindan melatih satu tim rombongan topeng monyet.
Rajagiobal dan tim rombongan topeng monyetnya memulai karir di negeri seberang, yaitu Malaysia. Di negeri Malaysia tersebut Rajagobal diterima oleh kerabat yang juga berasal dari India. Awal perantauannya terasa berat dan banyak hambatan. Kadangkala dalam sehari rajagobal tidak memperoleh penghasilan sama sekali. Namun itu semuanya dijalani dengan semnagta dan sukacita.
0 komentar:
Posting Komentar